Menurut salah seorang narasumber
yang termasuk salah satu panitia “ acara ini merupakan salah satu rangkaian dalam
ulang tahun ilmu komunikasi UMM, dan selain acara-acara yang telah terselenggara
aka nada acara puncak yang masih di rahasiakan, pokoknya di tunggu aja ya..
hehe “ kata dia saat di temui waktu exhibition tengah berlangsung. Acara ini
lumayan menyita perhatian para mahasiswa yang tengah berjalan menuju gedung
perkuliahan.
3 Dekade 3 Dedikasi
Diposting oleh
Filest Blog
Label:
News Report
/
Comments: (0)
Sejuta Kenangan Dikota Malang
Sejuta Kenangan Dikota Malang
Malang, kota dimana kini aku berpijak, kota dimana saat ini aku melanjutkan
pendidikan. Dikota ini aku mengenal akan dunia baru dan teman baru. Malang
merupakan kota dingin, kota dimana banyak sekali pendatang, entah untuk mencari
pekerjaan maupun melanjutkan pendidikan. Malang sendiri mempunyai ikon yaitu
Balai kota malang yang biasa disebut alun-alun tugu. Saya mencoba untuk
berkunjung ke tempat itu untuk sejenak
beristirahat.
Akhirnya sisi luar alun-alun tugu saya pijak. Lalu memiringkan tubuh di
sela-sela tiang besi setinggi perut. Bukan tanpa tujuan penempatan tiang-tiang
besi di lima pintu masuk alun-alun tugu. Ya, tak lain supaya tak ada orang
usil memasukkan motor atau sepeda mereka ke dalam taman. Cukuplah taman ini dinikmati
orang-orang yang ingin berjalan santai. Dan juga bagi orang-orang atau keluarga
yang ingin berekreasi secara sederhana, pada pagi dan sore. Murah meriah.
Menurut sejarahnya, Monumen tugu pernah hancur akibat Agresi Militer
Belanda I. Monumen sebagai simbol kemerdekaan tersebut awalnya berdiri tepat
setahun setelah kemerdekaan Republik Indonesia. Setelah Belanda kembali
menyerahkan kedaulatan kepada Indonesia – usai Agresi Militer Belanda II ,
pemerintah Kota Malang kembali ke balai kota pada 2 Maret 1950. Dan tiga tahun
kemudian, tugu kemerdekaan dibangun kembali. Bung Karno pun meresmikan tugu
tersebut untuk kedua kalinya.
Tugu yang dikelilingi oleh kolam dan taman cantik tak sekadar terkungkung
begitu saja. Tugu yang hampir mirip dengan Tugu Muda di Kota Semarang tersebut
memiliki nilai filosofi tinggi. Pada puncak tugu berbentuk bambu tajam dan
runcing, menandakan simbol senjata yang dahulu digunakan rakyat melawan
penjajah. Senjata tradisional untuk merebut kemerdekaan.
Terdapat pula rantai yang menggambarkan kesatuan rakyat Indonesia yang
sangat menyatu dan tidak dapat dipisahkan. Kemudian tangga yang berbentuk 4 dan
5 sudut, mempunyai 8 tingkat dan 17 fondasi. Melambangkan tanggal bersejarah
Indonesia yaitu 17 Agustus 1945 yang menjadi hari kemerdekaan republik ini. Dan
keseluruhan dari alun-alun tugu ini, dikelilingi oleh jalan raya yang
melingkar. Serta keberadaan pohon trembesi yang rindang.
Tegaknya monumen tugu begitu kokoh. Sekalipun sempat hancur, namun sekali
dibangun kembali kini tak pernah runtuh lagi. Seperti sesanti Malaangkuca-icwara
–atau biasa ditulis Malang Kucecwara– yang tertulis di bawah tugu
dalam lambang Kota Malang, ada pesan tegas di sana. Setegak dan sekuat monumen
tugu berdiri, setegak dan sekuat itu pula sesanti tersebut digaungkan.
Bahwa Tuhan menghancurkan yang batil, menegakkan yang benar. Bagi
saya, kata-kata tersebut adalah doa untuk kemakmuran kota dan masyarakatnya.
Doa yang menjaga tahta adipura kencana. Juga pengingat bagi kaum pendatang
seperti saya untuk menata niat kembali tentang arti perantauan.
Alun-alun tugu dan Balai Kota Malang ini sebenarnya adalah tempat di
mana rasa terima kasih disampaikan dalam bentuk yang manis. Sekalipun
Pemerintah Hindia Belanda sudah sangat lama menduduki Kota Malang, namun mereka
telah memberikan fondasi kota yang hebat. Gedung balai kota dan ruang wali kota
yang megah dipertahankan keasliannya. Alun-alun tugu yang dari dulu hingga kini
tetap bundar. Dibangunnya monumen tugu adalah simbol kemerdekaan. Di sinilah
sejarah masa lalu masih tergambar cukup baik.
Saat berada di dalam taman alun-alun tugu, saya bagaikan titik pusat.
Terlindung dengan pagar yang memutar, saya aman dari lalu-lalang kendaraan.
Untuk sejenak, saya bebas dari kepadatan lalu lintas yang mengelilingi
bundaran ini. Tugu berwarna kehitaman itu menjadi pusat perhatian. Monumen
penuh filosofi itu berdiri kokoh dikelilingi kolam air dengan bunga-bunga
teratai ungu di atasnya. Keseluruhan kombinasi tersebut dilindungi oleh pagar
besi bercat hijau. Pintu kecil di sebelah barat tertutup rapat. Terkunci. Hanya
pada momen-momen tertentu saja pagar tersebut dibuka. Saat dikuras atau
dibersihkan, mungkin. Tepat di selatan dari taman alun-alun tugu ini,
berdiri gedung Balai Kota Malang yang cantik namun terkesan bersahaja. Nyaris
bergaris lurus dari tugu itu. Hanya dipisahkan oleh Jalan Tugu yang sama.
Dilintasi lalu-lalang kendaraan dari arah Stasiun Malang.
Taman alun-alun tugu ini dan lobi teras di lantai dua gedung Balai Kota itu
mengingatkan saya akan sejarah di masa lalu. Memandang taman ini, tugu, dan balai kota itu.
Deru mesin kendaraan bermotor, cuap-cuap pengunjung lain, mendadak samar.
Tersapu semilir angin kota yang masih membawa sedikit kesejukan. Ada yang
berbicara, menuturkan sejarah. Anginkah yang berbicara? Atau ingatan itu
sendiri. Mata seolah termanjakan dengan hamparan teratai yang mengelilingi
monumen tugu.
Saya bangkit dari duduk. Berjalan menuju tempat parkir, namun mata masih
mengedarkan pandangan ke monumen tugu dan balai kota. Cantik sekali. Berpagar
melengkung diselingi pintu masuk sebanyak empat penjuru dari jalan raya
(mewakili empat ruas jalan di luar bundaran), dan pintu masuk utama menuju
balai kota. Jika balai kota tersebut ibarat rumah dan alun-alun tugu adalah
taman sekaligus gerbang depan. Lalu air mancur dan bunga teratai mekar semarak.
Kehadiran saya dan pengunjung lainnya seperti disambut hangat. Seakan ada
tangan terbuka dan senyum merekah sembari mengucap: Selamat datang di Kota
Malang!
Hujan yang datang, angin yang semilir membawa cerita, cerita tentang kota
malang. Kota yang akan kurindukan kelak ketika aku kembali ketempat asalku.
Rintik hujan seakan menambah kehangatan di sela-sela jari. Malang kota romantis
dengan hujan nya. Hujan yang menyegarkan semuanya, menyegarkan pikiran dan mendamaikan
hati. Dingin, menambah semakin aku betah disini dan tak ingin meninggalkan kota
ini.
Hujan bagiku membawa cerita tersendiri, merindukan kehangatan di
tengah-tengah keluarga yang jauh dimata. Tetapi berbeda dengan orang lain, seorang
tukang parkir yang selalu menjaga dan menata sepeda-sepeda pengunjung. Hujan
membuat pengunjung semakin sepi karena tidak ada nya tempat berteduh didalam
bundaran.
“ Kalau hujan gini, pengunjung tetap ramai ya pak?”, tanya saya kepada
tukang parkir.
“ Sepi mbak, kan di dalam tidak ada tempat berteduh, jadi kalau hujan ya
bingung mau berteduh dimana,” jawab tukang parkir itu.
“ oohh iya pak saya mau pulang dulu, ini, uang parkirnya pak, tambah saya
sembari membayar uang parkir.
“iya mbak makasih, hati-hati jalannya licin”, tambahnya.
Saya pun beranjak pergi karena sudah tidak memungkinan untuk berteduh
disitu. Hujan semakin deras mengguyur Malang, jalan-jalan pun mulai tergenang
air, saya perlahan mengendarai sepeda karena takut jalannya licin. Hujan di
malang mungkin membawa cerita bagiku tapi mungkin bagi orang lain disana
membawa bencana, entah itu banjir atau dagangan jadi sepi dan lain halnya.
Tetapi hujan merupakan berkah dari Allah.
Trend Sosial Media Dikalangan Masyarakat
Diposting oleh
Filest Blog
Label:
Pendidikan,
Sharing
/
Comments: (0)
Trend
Sosial Media Dikalangan Masyarakat
Masyarakat
Informasi ( information society)
diterima sebagai penggambaran objektif atas waktu dan masyarakat yang sekarang
muncul. Meskipun kepentingan trend sedang berjalan, tetapi belum mapan karena
belum terdapat revolusioner dalam masyarakat, sebagaimana yang berlawanan
dengan langkah selanjutnya dalam perkembangan kapitalisme (Schement dan Curtis,
1995:26).
Van
Dijk (1999) menyatakan bahwa masyarakat modern sedang dalam proses menjadi
masyarakat berjaringan: ‘sebuah bentuk masyarakat yang secara meningkat
mengatur hubungannnya dalam jaringan media yang berangsur-angsur menggantikan
atau melengkapi jaringan sosial melalui hubungan secara langsung (face-to-face)’.
Ide
akan kesalingterhubungan berhubungan dengan aspek masyarakat kontemporer yang
menarik banyak komentar, dan merupakan tingkatan ketergantungan yang tinggi
terhadap satu sama lain. Informasi melambangkn pandangan baru akan perubahan
dan masa depan dengan cakrawala tidak terbatas. Media massa mapan memainkan
peranan penting dalam mempublikasikan pandangan ‘eforia” dan utopia terhadap
potensi media baru.
Klaim
status paling utama sebagai media baru dan mungkin juga sebagai media massa
adalah Internet. Internet merupakan teknologi canggih yang dapat menghubungkan
semua orang dari penjuru dunia tanpa ada batas ruang dan waktu. Internet kini
sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Dengan adanya internet tentunya akan
mempermudah masyarakat untuk melakukan berbagai kegiatan, diantaranya chatting, browsing dan lain sebaginya. Saat
ini media sosial telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat modern , mereka tidak
dapat dipisahkan dari sosial media. Sosial media seolah menjadi kebutuhan
primer. Dengan adanya sosial media dapat mempermudah setiap orang tetapi juga
dapat memberikan dampak negatif apabila
tidak di gunakan dengan bijak. Sekarang tak hanya orang tua yang demam sosial
media tetapi berbagai kalangan dari anak kecil hingga orang tua.
Menurut
C. Widyo Hermawan (2009: 1-2) adanya penggunaan internet melalui media sosial,
telah menghadirkan sebuah web forum yang dapat membentuk suatu komunitas
online. Layaknya forum diskusi, sebuah web forum dapat juga menampung ide,
pendapat, dan segala informasi dari para anggotanya sehingga dapat saling
berkomuniksi atau bertukar pikiran antara satu sama lainnya.
Dengan
sosial media hampir setiap detik mereka dapat meng-update segala kegiatan nya
dengan mudah mereka dapat membagikannya tanpa batasan apapun. Saat ini
orang-orang berlomba-lomba memposting apapun. Sosial media yang marak digunakan
saat ini diantaranya, facebook, twitter, instagram, snapchat, dan lain
sebagainya.
Tak
hanya untuk kebutuhan informasi, sosial media menjadi trend sendiri dikalangan
masyarakat. Kegiatan mereka setiap saat dipublikasikan. Smartphone menjadi
barang yang tidak boleh ketinggalan. Nilai kemanusiaan yang dulunya dijunjung
tinggi oleh masyarakat kini seolah tergantikan dengan sosial media. Marak nya
trend foto dan caption yang bagus membuat orang kini berlomba-lomba untuk
memposting foto yang bagus. Tak sedikit pula yang rela untuk mengeluarkan
banyak uang dan meluangkan waktu untuk
liburan agar terlihat hitz dan juga bisa memposting foto yang bagus. Tak hanya
itu banyak sekali contoh trend di sosial media yang membuat kalangan anak muda
berlomba-lomba untuk dapat foto yang bagus diantaranya trend hijab. Hijab dan
fashion saat menjadi tren dikalangan anak muda.
Media
massa termasuk media sosial merupakan media untuk tercapainya suatu pesan
kepada komunikator. Tetapi realitas nya saat ini banyak sekali yang
menyalahgunakan Sosial media sehingga sosial media menjadi merugikan bagi
korbannya.
Mursito
Menyampaikan beberapa karakteristik dari komunikasi massa, yaitu penyampaian
pesan (melalui media massa) yang ditujukan ke khalayak luas, heterogen, anonim,
tersebar serta tidak mengenal batas geografis-kultural. Khalayak luas dan
heterogen artinya “semua orang” yang terterpa oleh mdia (media eksplosure),
dengan tidak membedakan usia, jenis kelamin, tingkat sosial ekonomi,
pendidikan, perbedaan kultur dan lain sebaginya. Anonim artinya media tidak
mengenal siapa saja yang diterpa oleh pesannya (Mursito,2006:13)
Menurut
Antony Mayfield, media sosial adalah mengenai menjadi manusia biasa. Manusia
biasa yang saling membagi ide, bekerjasama, dan berkolaborasi untuk menciptakan
kreasi, berfikir, berdebat, menemukan orang yang bisa menjadi teman baik,
menemukan pasangan, dan membangun sebuah komunitas.
Semakin
heterogen khalayak akan menimbulkan perbedaan persepsi, pendapat dan kebutuhan.
Dengan sosial media masyarakat juga bisa memanfaatkannya untuk menambah
penghasilan seperti saja jualan (online
shop). Seperti yang kita jumpai saat ini Online shop sudah sangat menjamur di sosial media. Mereka
menggunakan sosial media karena di sosial media khalayak nya sangatlah
heterogen tidak dapat digeneralisasikan. Misal saja instagram yang saat ini
digunakan banyak orang untuk mendapatkan uang. Fenomena ini tentunya mengubah
kebiasaan masyarakat yang dulunya mereka hanya menggunakan handphone untuk
mengirim pesan SMS dan telepon saat ini mereka
bisa menggunakan berbagai aplikasi untuk bisa saling berkomunikasi
dengan orang lain.
Trend
saat ini dengan adanya teknologi canggih smartphone setiap orang tidak hanya
mempunyai satu akun media, tetapi juga berbagai macam. Dimanapun mereka tidak
akan lepas dari smartphone. Apapun Seolah trend ini telah membudaya di kalangan
masyarakat modern. Dengan adanya sosial media banyak orang yang bisa
memanfaatkannnya dengan bijak semisal saja dengan mendapatkan uang dari media sosial. Orang dengan
mudah bisa menjual informasi, jasa maupun barang. Masyarakat saat ini sangat
haus akan informasi. Setiap detik informasi dapat mereka dapatkan. Mereka
mengetahui apapun yang terjadi diluar sana bahkan di negara lain hanya dengan
media sosial. Media sosial mempunyai kekuatan yang sangat kuat dikalangan
masyarkat.
Media
sosial dapat dengan cepat mempersuasi masyarakat dengan informasi yang di
sebar. Media sosial juga dapat menarik simpati yang begitu besar dikalangan
masyarakat teta[i akn juga menjadi sebuah boomerang karena yang kita bagikan di
media sosial dapat dengan cepat direspon oleh banyak orang. Bisa saja
mendapatkan dukungan tetapi juga malah mendpatkan bully dari publik. Informasi
apapun dapat dengan cepat menyebar tanpa proses filter.
Dengan
maraknya trend di media sosial saat ini,
masyarakat harus pintar-pintar untuk menyaring informasi yang
diterimanya. Tak seharusnya informasi yang di dapat di terima mentah-mentah
karena apa yang disampaikan media belum tentu benar. Sebagai masyarakat yang
berpendidikan dan berbudaya kita juga tetap harus memperhatikan nilai-nilai
yang ada di masyarakat. Jangan hanya karena media sosial membuat hubungan antar manusia menjadi renggang.
Masyarakat
inforamasi merupakan masyarakat yang menggunakn sektor teknologi informasi dan
komunikasi menjadi sumber utama bagi kemakmuran dalam masyarakat yang secara
ekonomi maju. Banyak sekali saat ini
ornag yang berhasil dengan menjual informasi. Media sosial memang menjadi
sebuah trend tetapi untuk sebagian orang media sosial merupakan tempat atau
alat untuk menghidupi hidupnya. Ditangan orang kreatif dan bijak media
sosial akan memberikan dampak positif.
Referensi
McQuail, Denis.2011.Mcquail’s Mass
Communication Theory, 6th ed. Edisi ke 6. Diterjemahkan oleh: Putri Iva
Izzati.Jakarta:Salemba Humanika
Novia
Ika Setyani.2013.Penggunaan media sosial sebagai sarana komunikasi bagi
komunitas. Jurnal komunikasi